Pintar (Pusat Informasi Pelatihan & Pembelajaran) hadir sebagai wadah untuk belajar bersama secara daring dan terbuka untuk semua ASN Kementerian Agama di Indonesia
AKG adalah singkatan dari Asesmen Kompetensi Guru, yaitu program penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Agama untuk mengukur kompetensi guru, kepala madrasah, dan pengawas madrasah
PKKM adalah merupakan kegiatan proses pengumpulan, analisis, dan interprestasi data tentang kualitas kinerja Kepala Madrasah dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Madrasah yang dilakukan secara berkala dalam periode tahunan dan empat tahuahan.
MTs Nahdlatusy Syubban Sayung telah melaksanakan pendampingan Ujian Tahfidh dan BTQ oleh Wali Murid kelas 7, 8 dan kelas 9, yang dilaksankan pada hari Rabu tanggal 14 Desember 2022, dimulai pada pukul : 07:30 WIB sampai selesai di ruang kelas masing-masing dengan menghadirkan 8 penguji dibagi dalam 3 majlis untuk Program Tahfidh dan 3 majlis untuk BTQ.
Pengertian Aplikasi Rapor Digital Madrasah (RDM) adalah aplikasi penilaian hasil belajar yang sekaligus bisa digunakan sebagai Bank Nilai bagi Madrasah yang bisa digunakan secara fleksibel baik itu madrasah dengan sistem PAKET atau SKS. Tentunya dengan rilisnya aplikasi rapor di Madrasah dengan varian yang disediakan oleh Tim RDM yaitu versi XAMP, VHD dan Hosting. Dari ketiga varian tersebut yg admin rasakan lebih meringankan pekerjaan Operator dengan menggunakan Hosting.
MTs Nahdlatusy Syubban Sayung menyelenggarakan evaluasi dan pembubaran Panitia PPDB Tahun Pelajaran 2022/2023. Kegiatan tesebut dilaksanakan pada Rabu, 9 November 2022 pukul 10.30 WIB. di Taman Bunga Celosia Bandungan JL. Gedongsongo Kec. Bandungan, Kab. Semarang, Jawa Tengah dalam suasana sejuk dan nyaman mengiringi acara tersebut
MTs Nahdlatusy Syubban Sayung. Dalam rangka persiapan pelaksanaan pengumuman kelulusan kelas 9, hari ini Senin, 11 Juni 2022, MTs Nahdlatusy Syubban Sayung menggelar Rapat Kelulusan Kelas 9 Tahun Pelajaran 2021/2022.
MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak kembali melepas alumninya yang akan melanjutkan ke jenjang Madrasah Aliyah, Pada Sabtu pagi (11/06). Kali ini ada lima puluh empat orang alumni periode 2022 yang akan diserahkan kembali pada orang tuanya masing-masing karena sudah tamat dari MTs Nahdlatusy Syubban Sayung. Mereka yang sudah siap akan melanjutkan studinya ke berbagai Madrasah (sekolah) itu dilepas oleh Kepala Madrasah Anas, S.Pd.I. pelepasan siswa diwakili oleh enam anak diantaranya wakil dari kelas 9a, SAFIRA SYIFA AULIA dan MUHAMMAD ZAKKY AMRYL HAKIM. Kelas 9b FITRI NURHAYATI dan NUGMAN AJI WIJAYA dan untuk kelas 9c BAMBANG SETIAWAN dan MILLA SYARIFATUL AULIYA'.
Pembelajaran bahasa jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan yang ada di daerah jawa. Pembelajaran bahasa jawa menuntut pendidik menjadi sosok guru yang profesional. Tuntutan profesionalitas yang menghendaki guru untuk mampu menjadi pendidik yang terampil dan kreatif dalam penggunaan strategi, metode dan media pembelajaran. Menjadi suatu tantangan tersendiri bagi guru pada setiap materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Penerapan metode pembelajaran sangatlah bervariasi dengan menyesuaikan materi yang akan disampaikan. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru memiliki cara yang berbeda-beda dalam penggunaan strategi, metode dan media untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.
Dalam rangka mengendalikan mutu hasil pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan, maka ditetapkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah sampai madrasah Aliyah bahkan di perguruan tinggi Islam diwajbkan ada mata pelajaran Bahasa Arab.
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang bisa menyatukan bangsa yang majemuk. Pancasila telah menjadi falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma luhur dan diyakini paling sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai idiologi bangsa dan pedoman dalam bernegara diharapkan dapat diamalkan pada setiap lini kehidupan masyarakat.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis. Namun, belakangan ini Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan. Padahal, perbedaan itu sendirilah yang seharusnya membuat Indonesia menjadi indah karena lebih “berwarna”.