PENDAMPINGAN UJIAN PROGRAM TAHFIDH DAN BTQ PADA SISWA MTs NAHDLATUSY SYUBBAN SAYUNG



MTs Nahdlatusy Syubban Sayung telah melaksanakan pendampingan Ujian Tahfidh dan BTQ oleh Wali Murid kelas 7, 8 dan kelas 9, yang dilaksankan pada hari Rabu tanggal 14 Desember 2022, dimulai pada pukul : 07:30 WIB sampai selesai di ruang kelas masing-masing dengan menghadirkan 8 penguji dibagi dalam 3 majlis untuk Program Tahfidh dan 3 majlis untuk BTQ.

1). Majlis 1 Program Tahfidh : Surat AN-NABA’ sampai surat Al-MUTHAFFIFIN oleh Ustadz Nur Ihsan, S.Pd.I

2). Majles 2 Program Tahfidh : Surat AL-INSYIQOQ sampai Surat AL-LAYL oleh Ustadz H. Ali Murtadho, S.Ag.

3). Majlis 3 Program Tahfidh : Surat ADL-DLUHA sampai Surat AN-NAS OLEH Ustadz Kholilur Rohman, S.Ag., M.Pd.I dan Ustadz Muhamad Adib, S.Ag

4). Majlis 1 BTQ : Juz 1 (satu) sampai Juz 3 (tiga) oleh Ustadzah Enny Elviana, M.Pd.I dan Ustadzah Shofiyah, S.Pd.

5). Majlis 2 BTQ : Juz 4 (empat) sampai 6 (enam) oleh Ustadzah Mahmudah, S.Pd.

6). Majlis 3 BTQ : Tahapan Bacaan Al-Qur’an oleh Ustadz Ahmad Nakaroh, S.Ag., S.Pd.

Disamping itu pula masing-masing siswa-siswi didampingi oleh orang tua wali. Maskud dan tujuan Ujian Program Tahfidh dan BTQ ini untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa dalam mengimplementasikan program Tahfidh dan BTQ tersebut, disamping itu dari hasil evaluasi ini nantinya akan diterbitkan sebuah sertifikat ketika sebelum meninggalkan Madrasah ini (Lulus).

Mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an atau disingkat BTQ dan Program Tahfidh merupakan salah satu pelajaran muatan lokal yang menekankan pada kemampuan siswa dalam membaca dan menulis huruf-huruf Al-Qur’an dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an kita akan menghadapi berbagai macam problema dan tidak sesederhana asal baca saja. Diantara problem yang dihadapi adalah kemampuan siswa yang beragam, jumlah jam pelajaran, guru, sarana, dan prasarana metode pembelajaran baca tulis Al-Qur’an yang dilaksanakan guru masih sangat terbatas dan kurang bervariasi, kebanyakan para guru masih menggunakan metode konvensional diantaranya adalah ceramah dan demontrasi saja, pada sisi siswa juga banyak mengalami kebosanan karena rata-rata dibebani dengan hafalan-hafalan yang berkaitan dengan materi BTQ dan Tahfidh. Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran BTQ dan Program Tahfidh, guru perlu ada terobosan dan inovasi baru sehingga hasilnya sesuai dengan harapan. Pemilihan metode yang tepat dan beragam, dengan memadukan metode tradisional misalnya hapalan dengan metode-metode lain yang berorientasi pada terjadinya proses pembelajaran. dan daya dukung penggunaan media pembelajaran yang tepat. Maka dengan demikian akan muncul berbagai rumusan metode pembelajaran BTQ dan Program Program Tahfidh anatar lain : 1). Bagaimana penerapan metode pembelajaran BTQ dan Program Tahfidhn pada siswa MTs Nahdlatusy Syubban Sayung? 2). Bagaimana problematika dalam penerapan metode pembelajaran BTQ dan Tahfidh?. 3). Bagaimana pemecahan problematika penerapan metode pembelajaran BTQ dan Program Tahfidh?

Disini juga dperlukan sebuah penelitian di lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dengan tiga macam metode, yaitu metode observasi, metode interview, dan metode dokumentasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukan bahwa : dalam pelaksanaannya pembelajaran mata pelajaran BTQ dan Program Tahfidh disamping menggunakan metode konvensional juga telah memadukan metode inkonvensional, diantaranya metode reading guide, metode drill dan metode modeling. Masalah yang dihadapai diantaranya, kekurangan jam di siasati dengan melaksanakan pembelajaran di luar jam pelajaran, untuk kelemahan dalam pelaksanaan metode dipecahkan dengan melaksanakan kerjasama antar guru untuk melakukan sharing dalam praktek pembelajaran, melakukan peer teaching dan lain sebagainya. Kelemahan dalam keterbatasan sarana dan prasarana di siasati dengan memaksimalkan kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran. Adapun masalah yang berkaitan dengan masih adanya siswa yang hanya belajar di Madrasah saja dan tidak melakukan pendampingan pembelajaran al-Qur’an di rumah solusinya dengan mengundang orangtua siswa untuk memberikan pengarahan akan pentingnya kerjasama dalam menjalankan peran dan fungsi pendidikan anak dan bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan agama untuk melakukan sosialisasi pentingnya pendidikan di rumah.

(Al-Khoir_05-96)