Profil MTs Nahdlatusy Syubban Sayung

A. Visi - Misi MTs Nahdlatusy Syubban Sayung

Visi - Misi

B. Sejarah Singkat dan Perkembangan MTs Nahdlatusy Syubban Sayung

- Tinjauan Historis

Sekitar tahun 1968 di wilayah Kecamatan Sayung Kabupaten Demak belum ada sekolah lanjutan pertama baik itu SMP maupun MTs sehingga pada waktu itu apabila ada anak-anak di wilayah Kecamatan Sayung akan melanjutkan belajar harus pergi ke Demak dengan menempuh jarak kurang lebih 17 KM. Bagi anak-anaknya orang yang kaya/mampu, sedangkan bagi anak-anak yang kurang mampu tidak ada pilihan cukup memiliki ijazah SD saja.

Dengan dasar pemikiran di atas maka tokoh masyarakat dan Ulama’ Kecamatan Sayung mengadakan kemufakatan membentuk pendidikan formal tingkat lanjutan menengah di Kecamatan Sayung, tepatnya pada tanggal 17 Januari 1968 lahirlah nama PGA NU, setelah berjalan kurang lebih 4 tahun yaitu pada tahun 1972 menggabungkan diri ke Lembaga Pendidikan Islam Nahdlatusy Syubban dan sebagai pengelolanya adalah KH. Ali Syafi’i.

Adapun faktor- faktor yang mendasari pemikiran didirikannya sekolah tersebut adalah :
a. Belum adanya pendidikan formal tingkat lanjutan pertama di Kecamatan Sayung
b. Ikut membantu pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang ada di wilayah lingkungan kecamatan Sayung.
c. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan umum dan khususnya tentang pengetahuan Agama Islam melalui pendidikan formal.

Dari tahun 1968 hingga tahun 1978 sekolah ini merupakan sekolah PGA 4 tahun, dengan terbitnya SK Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 16 Tahun 1978 tentang bentuk Organisasi Madrasah, maka pada tahun itu pula diubah menjadi MtsAI (Madrasah Tsanawiyah Agama Islam) dan selang beberapa saat diubah lagi menjadi MTs Nahdlatusy Syubban disamping masih menyelesaikan dan menuntaskan kelulusan anak-anak kelas IV PGA.

Madrasah Tsnawiyah Nahdlatusy Syubban secara Administratif terdaftar pada Departemen Agama RI dengan Nomor : LK/BE/307/Dem/MTs/1981 kemudian diperbaharui dengan Nomor : Wk / 5.c / 45 / Pgm / 1987 dan pada waktu itu dengan NSM : 21.2.03.21.04.01.

- Letak Geografis

Letak bangunan MTs Nahdlatusy Syubban Sayung banyak mengalami perindahan dari tempat yang satu ke tempat yang lain, mengingat waktu itu masih terbatasnya beaya guna pembangunan gedung madrasah maupun tanah yang akan ditempati,sehingga dari tahun 1968 sampai tahun 1976 sudah mengalami perpindah tempat sebanyak 4 kali dengan rincian sebagai berikut :
1. Tahun 1968 – 1974 :
menempati rumah almarhum H. Nur Hadi depan masjid jami’ Purwosari Kecamatan Sayung, dan rumah tersebut dibagi sedemikian rupa sehingga menjadi 4 lokal, dan pada saat itu pernah dikunjungi Ibu Buapti Demak dalam rangka lomba Desa Purwosari. Dikarenakan rumah tersebut akan dibangun dan akan ditempati salah satu keluarga almarhum, maka MTs Nahdlatusy Syubban terpaksa pindah ke tempat lain.
2. Tahun 1974 – 1975 :
menempati rumahnya bapak H. Umar, yang terletak disebelah barat pasar Sayung, sambil menunggu perbaikan rumah yang di punyai MTs Nahdlatusy Syubban yaitu dari hasil pemberian MWC NU Kecamatan Sayung (bekas rumah almarhum Bh Hop)
3. Tahun 1975 – 1976 :
MTs Nahdlatusy Syubban pindah menempati gedung milik sendiri setelah diperbaiki disana-sini dan dijadikan 4 lokal yang terletak di Dukuh Setro dan berhimptan dengan rumah-rumah masyarakat Setelah dirasakan letak geografis lingkungan sekolah tidak menunjang keberadaannya dalam hal dunia pendidikan serta adanya ikrar wakaf tanah seluas + 1.300 m2 persil Nomor : 74 B D4 dari Ibu Hj. Shofiyah, maka para pengurus sepakat memindahkan rumah tersebut ke tanah yang sudah ada, dengan merubah bentuk rumah menjadi bentuk sekolah.
4. Tahun 1976 – sampai saat ini (1993) :
Dengan berbekal tanah wakaf satu buah bangunan rumah dan semangat pengurus, maka jadilah bangunan MTs Nahdlatusy Syubban 2 lokal dengan ukuran 7 x 14 m2 seluruhnya dengan keadaan yang seba kurang, bangunan yang semestinya 2 lokal itu dijadikan 4 lokal ruang kelas dan ruang guru/kantor. Keadaan yang demikian ini dialami selama 4 tahun (1976 – 1980) dan sektar lingkngan madrasah masih berupa sawah dan belum ada satupun bangunan yang tampak seperti sekarang ini.

Berkat kegigihan pengurus, peran serta para guru dan masyarakat dari tahun ke tahun sampai ini (tahun 1993) sudah dapat menempati 10 lokal ruang kelas, 1 ruang Kantor dan 1 ruang Perpustakaan, sedangkan bangunan tahun 1976 yang dua lokal sudah tidak ada lagi, dan In Syaa Allah di tahun pelajaran berikutnya Yayasan Nahdlatusy Syubban dapat menambah dan memperbaiki bangunan-bangunan Madrasa Tsanawiyah yang ada dan perlu perbaikan dengan segera...!!!

(Sumber : Buku sejarah singkat dan perkembangan MTsNS Sayung, 1993)